salam biologi
blog ini berisikan tentang tugas-tugas kuliah saya dan inspirasi saya.
Kamis, 26 Mei 2016
Jumat, 06 November 2015
jawaban UTS KOMNET
Nama : Ayu Dwi
Elsa Putri
Kelas/semst :
IPA-Biologi.C/VII
Mata Kuliah : Pemb.
Biologi Berbasis Komputer & Internet
- Jelaskan bagaimana tahapan desain bahan ajar multimedia menurut model :
a.
ADDIE
b.
ASSURE
- Buat flowchart untuk materi biologi pilihan Anda !
- Jika Anda ingin mengajarkan materi biologi pada siswa dengan menggunakan multimedia, bagaimana pelaksanaannya. Buat langkah-langkahnya dalam bentuk RPP !
- Buatlah bahan ajar berbasis web exe untuk materi biologi SMA.
- Buatlah CMS / blog lengkapi dengan 3 artikel tentang materi biologi dan 3 materi pendidikan biologi.
Jawaban
1.
Tahapan Desain Bahan Ajar
Multimedia:
a.
Model ADDIE adalah salah satu model
desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar sistem
pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model ini, sesuai dengan namanya,
terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A) analysis, (D) desain, (D)
development, (I) irnplementaion, dan (E ) evoaluation. Kelima fase atau tahap
dalam model ADDIE perlu dilakukan secara sistemik dan sistematik Model desain system
pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya.
Tahapan desain bahan ajar multimedia menurut model ADDIE adalah sebagai berikut
:
-
Analysis (analisa)
Analysis (analisa)
yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah
(kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap analisis
merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta
belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan),
mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task
analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan,
identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
-
Desain/ perancangan
Desain dalam model ADDIE
mencakup perancangan atau desain kerangka isi pembelajaran, dan merumuskan
tujuan pembelajaran SMAR (spesifik, dapat diukur, dapat diterapkan, dan
realistik). Terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
desain/rancangan, dimana langkah ini merupakan Inti dari langkah analisis
karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang
berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan. Langkah penting
yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki
oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran, dan langkah yang harus
mampu menjawab pertanyaan, misalnya apakah program pembelajaran dapat mengatasi
masalah kesenjangan kemampuan siswa.
-
Development (pengembangan)
Pengembangan
adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan.
Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia
pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting
dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji
coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain
sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat,
membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan
memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk
digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program.
-
Implementation (implementasi/eksekusi)
Implementasi adalah tahap penerapan bahan ajar
multimedia yang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah
dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya
agar bisa diimplementasikan
-
Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Evaluasi
adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun
berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Berdasarkan hasil uji coba
nanti, akan diperoleh penilaian dan respon dari angket yang diberi kepada guru
dan siswa serta hasil tes yang diberikan kepada siswa. Angket di analisis dan
diketahui keefektivitasan media yang telah penulis buat. Hasil analisis
digunakan sebagai acuan perlu atau tidaknya revisi produk tahap akhir.
b.
Model ASSURE
merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et
al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: Perencanaan
pembelajaran model ASSURE dikemukakan oleh Sharon E. Maldino, Deborah L.
Lowther dan James D. Russell dalam bukunya edisi 9 yang berjudul Instructional
Technology & Media For Learning. Perencanaan pembelajaran model
ASSURE meliputi 6 tahapan sebagai berikut:
-
Analyze Learners
Tahap pertama adalah menganalisis pembelajar.
Pembelajaran biasanya kita berlakukan kepada sekelompok siswa atau
mahasiswa yang mempunyai karakteristik tertentu. Ada 3 karakteristik yang
sebaiknya diperhatikan pada diri pembelajar, yakni: 1) Karakteristik Umum
(usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan
faktor sosial ekonomi), 2) Spesifikasi Kemampuan Awal, 3) Gaya Belajar.
-
State Standards and
Objectives
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Standar diambil dari Standar Kompetensi yang sudah
ditetapkan.
-
Select
Strategies, Technology, Media, And Materials
Tahap ketiga dalam merencanakan pembelajaran yang
efektif adalah memilih strategi, teknologi, media dan materi pembelajaran yang
sesuai. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat pada siswa
atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan digunakan. Yang
perlu digaris bawahi dalam point ini adalah bahwa tidak ada satu metode yang
paling baik dari metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat
menyenangkan/menjawab kebutuhan pembelajar secara seimbang dan menyeluruh,
sehingga harus dipertimbangkan mensinergikan beberapa metode.
-
Utilize Technology,
Media and Materials
Tahap keempat adalah menggunakan teknologi, media
dan material. Pada tahap ini melibatkan perencanaan peran kita sebagai
guru/dosen dalam menggunakan teknologi, media dan materi.
-
Require Learner
Participation
Tahap kelima adalah mengaktifkan partisipasi pembelajar.
Belajar tidak cukup hanya mengetahui, tetapi harus bisa merasakan dan
melaksanakan serta mengevaluasi hal-hal yang dipelajari sebagai hasil belajar.
Dalam mengaktifkan pembelajar di dalam proses pembelajaran yang menggunakan
teknologi, media dan materi alangkah baiknya kalau ada sentuhan psikologisnya,
karena akan sangat menentukan proses dan keberhasilan belajar.
-
Evaluate and
Revise
Tahap keenam adalah mengevaluasi dan merevisi
perencanaan pembelajaran serta pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan
untuk melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang kita pilih/gunakan
dapat mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi
akan diperoleh kesimpulan: apakah teknologi, media dan materi yang dipilih
sudah baik, atau harus diperbaiki lagi.
untuk jawaban 2-5 terlampir
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Multimedia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Nama
Sekolah :
SMA Negeri 1 Cirebon
Mata
Pelajaran : Biologi
Kelas/Program/Semester : XI IPA/1
Materi :
Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi
3.
Menjelaskan
komponen dan fungsi darah di dalam
tubuh manusia dan hewan.
Kompetensi
Dasar
3.2
Menjelaskan
komponen, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang
dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator
Pencapaian
3.2.1
Menjelaskan
stuktur komponen penyusun darah dan proses
pembekuan darah.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan komponen
penyusun darah berupa plasma darah beserta fungsinya.
2. Siswa mampu menjelaskan
komponen-komponen sel darah beserta fungsinya.
3. Siswa mampu menjelaskan proses
pembekuan darah.
C. Materi Pembelajaran
Darah
Komponen darah yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Sel
darah terdiri atas Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan
Trombosit (keping darah).
Fungsi
Darah
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh
tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel
tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon
dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan
oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh
keping-keping darah.
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Komponen
Darah
1. Plasma Darah
Plasma darah pada
dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin,
bahan pembeku darah(fibrinogen), immunoglobin (antibodi), hormon,
berbagai jenis protein, dan berbagai jenis garam.
2. Sel darah
merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit
tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak
dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung
hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam
penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit
menderita penyakit anemia.
3. Keping-keping darah atau trombosit (0,6
- 1,0%)
Trombosit
bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
4. Sel darah
putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab
terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal
virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang
tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.
Proses Pembekuan Darah
1. Kulit terluka menyebabkan darah
keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian
menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit
akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah
dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin.
Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah.
Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung
globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati.
Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan
mengubah firbrinogen menjadi benangbenang fibrin. Terbentuknya
benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak
mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Multimedia
Learning
Metode : Ceramah dan Diskusi
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
1
No
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Waktu
|
1
|
1.
Kegiatan
Awal
-
Orientasi:
guru menceritakan tentang pengalaman terluka. Serta guru menyampaikan
pengertian sistem sirkulasi.
-
Apersepsi:
guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang
peredaran darah yang mengarahkan siswa untuk mengetahui tujuan dari
mempelajari sistem sirkulasi.
-
Motivasi:
guru memotivasi siswa dengan cara menayangkan video sistem sirkulasi darah.
|
10 menit
|
2
|
Kegiatan
Inti
-
Eksplorasi:
Dari video
komponen darah yang ditayangkan, guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang komponen
darah. Selanjutnya guru melengkapi jawaban dari siswa.
-
Elaborasi:
Guru menyajikan materi dengan MS. Powerpoint mengenai macam-macam komponen penyusun
darah. Guru selanjutnya menunjukkan video komponen penyusun darah seperti plasma darah, sel darah
merah, sel darah putih, dan keping darah. Siswa diarahkan untuk mencermati video macam-macam dan bagian-bagian
dari masing-masing komponen penyusun darah. guru menunjuk siswa secara
bergantian untuk menyebutkan dan mendeskripsikan struktur dan fungsi dari
masing-masing komponen penyusun darah. Guru menunjukkan skema dari MS.
Powerpoint mengenai pembekuan
darah dan meminta salah satu siswa untuk menjelaskan proses pembekuan darah.
-
Konfirmasi:
Dari alasan dan jawaban yang siswa berikan, guru memulai menanamkan konsep
mengenai struktur dan fungsi masing-masing komponen penyusun darah dan proses
pembekuan darah.
|
65 menit
|
3
|
Kegiatan
Penutup
-
Siswa
diminta untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan materi yang telah dipelajari
dan dibahas bersama.
-
Guru
menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan siswa
diminta untuk mempersiapkan diri untuk pembelajaran selanjutnya.
-
Guru
memberikan tugas untuk mengerjakan Evaluasi Bab 5 pada buku Esis halaman 141-144.
|
15 menit
|
F. MEDIA,
ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1.
Media :
PPT, Video Sistem Peredaran Darah
2.
Alat : Infokus,
Komputer
3.
Sumber Belajar :
Buku
paket Esis Biologi Jilid 1, Video,
Buku lain yang
relevan, LKS
G. Penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk
|
Waktu Penilaian
|
||
1
|
Kognitif
|
·
Non
test
|
·
Pilihan
ganda
|
Contoh:
Terlampir
|
·
Tes
lisan
|
·
Uraian
bebas
|
|||
2
|
Afektif
|
·
Diskusi
|
|
|
·
Keberanian
berpendapat
|
|
|||
|
||||
3
|
Psikomotorik
|
·
Pembuatan
komik sistem peredaran darah
|
|
|
|
Pedoman
penilaian : Nilai maksimal = 100
Nilai siswa = X 10 =
Skor
penilaian dan rubrik
No
|
Uraian
|
Skor
|
1
|
Makna dan tata bahasa benar
|
4
|
2
|
Makna benar dan tata bahasa kurang tepat
|
3
|
3
|
Makna dan tata bahasa kurang tepat
|
2
|
4
|
Makna dan tata bahasa salah
|
1
|
5
|
Tidak menjawab
|
0
|
Cirebon, ... November 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMAN 1 Cirebon Guru Mata Pelajaran
.............................. ..............................
NIP. NIP.
Langganan:
Postingan (Atom)