Jumat, 06 November 2015

Sistem Pencernaan Makanan


Sistem Pencernaan Makanan




A.   Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan.  Saluran  pencernaan  merupakan  saluran  yang dilalui  bahan makanan. Kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan antara lain sebagai berikut.
    1. Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan- kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia,  yaitu  gigi seri (insisor)  yang berguna untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa.

Pencernaan yang dibantu  oleh  enzim  disebut  pencernaan  kimiawi.  Di  dalam  rongga mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian dibentuk  menjadi  lembek  dan  bulat  yang  disebut  bolus.  Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.
    1. Faring dan esophagus
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
    1. Lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu.
Setelah melalui pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
    1. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran  getah  pancreas dan  saluran empedu.  Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat  makanan  setelah melalui jejunum  menjadi bentuk  yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.  Asam  lemak,  gliserol,  dan  vitamin  yang  larut  dalam  lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah
    1. Usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dpat tercerna, misalnya selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali   mikroorganisme   yang   membantu   membusukkan   sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.

  1. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
Beberapa  kelainan  dan  penyakit  yang  dapat  terjadi  pada  alat-alat sistem pencernaan antara lain:
1.    Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang  kelenjar  air  ludah  di  bagian  bawah  telinga,  akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.



2.    Xerostomia
Xerostomia  adalah  istilah  bagi  penyakit  pada  rongga  mulut  yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
2.    Tukak Lambung
Tukak  lambung  terjadi  karena  adanya  luka  pada  dinding  lambung bagian dalam. Maka secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak lambung.
3.    Appendiksitis
          Appendiksitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga perut.
4.    Diare
          Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi encer.
5.    Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada  sisa  makanan  di  dalam  usus  besar.  Akibatnya,  feses  menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk buang air besar teratur tiap hari dan banyak makan sayuran atau buah-buahan.

  1. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang bisa memakan dua kali sehingga kelompok hewan tersebut dikenal juga sebagai hewan memamah / mengunyah makanannya sebanyak dua fase.
1.      Organ pencernaan pada hewan ruminansia yaitu :
o    Rongga Mulut ( cavum oris )
o    Kerongkongan (esophagus)
o    Lambung (ventrikulus)
o    Usus Halus ( intestinum)
o    Usus besar (colon)
o    Rectum dan Anus
2.      Gigi pada hewan ruminansia yaitu :
o    Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
o    Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
o    Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.
3.      Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar(berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.
4.      Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan yaitu:
o    Rumen (perut besar/perut urat daging),
o    Retikulum (perut jala),
o    Omasum (perut buku),
o    Abomasum (perut kelenjar/perut masam).
5.      Rumen (perut besar) berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
6.      Retikulum (perut jala) berfungsi sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen.
7.      Omasum (perut buku) berfungsi sebagai grinder, fermentasi, filtering, absorpsi.
8.      Obamasum berfungsi untuk mencegah digesta yang ada di obomasum kembali ke omasum.
9.      Obamasum terdiri dari 3 bagian yaitu :
o    Kardia : sekresi mucus
o    Fundika : pepsinogen, renin, HCl, mucus
o    Pilorika : sekresi mukus
10.  Usus halus (intestinum) berfungsi pencernaan enzimatis dan absorpsi
11.  Kedalam usus halus masuk 4 sekresi yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan pancreas dan cairan usus
12.  Usus besar (colon) berbentuk tabung berstruktur sederhana
13.  Fungsi usus besar yaitu fermentasi oleh mikroba
14.  Proses pencernaan pada hewan ruminansia Makanan masuk ke rumen dan mengalami pembusukan oleh mikrorganisme.Makanan akan didorong ke retikulum, kemudian diaduk-aduk hingga dihasilkangumpalan-gumpalan ksasar(bolus). Bolus akan didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lagi. Bolus yang sudah dikunyah kemudian masuk ke dalam omasum dimana makanan lebih dihaluskan lagi. Makanan kemudian masuk ke abomasum dan dicerna secara kimia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar